Thursday, March 10, 2011

Nggak semua yang loe denger itu bener...

Masih ingat kalimat ini?
Ya, ini adalah kalimat dalam iklan Starburst.
Entah berapa tahun yang lalu, saya sendiri sudah lupa.
Kalimat ini begitu booming, sampai-sampai sering dijadikan catch phrase oleh banyak orang.
Termasuk oleh saya, dulu.
Bahkan sampai sekarang pun, saya masih sering (walau tidak sesering dulu) mendengar kalimat ini diucapkan orang-orang di sekitar saya.

Nggak semua yang loe denger itu bener.

Dan memang bener, tepat seperti itulah realitanya.
Tidak semua hal yang kita dengar itu selalu benar.
(Kecuali Kalimatulloh dan sabda Rosululloh lho ya..)
Manusia itu tidak ada yang sempurna.
Punya sifat salah dan lupa.
Makanya, tidak semua ucapan yang keluar dari mulutnya selalu benar.
Salah dengar, salah persepsi, salah mengerti.
Salah, salah, dan salah lagi.
Belum lagi, informasi yang memang sengaja dibuat salah, untuk menyesatkan yang lain.
Contoh yang paling keji : fitnah.
Keji sekali, seperti memakan bangkai saudara sendiri.
Na'uzubillahi min dzalik..

Sayangnya, manusia juga punya sifat mudah berprasangka buruk.
(Kecuali orang-orang yang default-nya mendahulukan prasangka baik atau khusnudzon dulu, dan orang-orang seperti itu jumlahnya sedikit..)
Mudah sekali menerima informasi dari orang lain.
Menelan bulat-bulat apa yang diberikan kepadanya.
Padahal tidak ada salahnya informasi tersebut di-cross check dulu kepada yang bersangkutan.
Istilah kerennya, di-tabayun-kan dulu.
Orang yang terkait dengan informasi tersebut kita mintai penjelasan.
Langsung, tanpa mekanisme pihak ketiga, keempat, kelima, dst.
Gosip itu namanya.

Yah, itu semua tergantung pribadi masing-masing juga.
Mau atau tidak bersusah payah mengkonfirmasi informasi yang diterimanya.
Memilih meminta penjelasan, atau menelan bulat-bulat apa yang dia terima.
Jelas dua-duanya punya konsekuensi.
Yang memilih mengkonfirmasi, itu artinya dia berhati-hati.
Dan menurut saya itu lebih utama, karena manfaat dan keuntungannya jauh lebih banyak.
Yang lebih suka menelan bulat-bulat, hati-hati saja.
Apa yang Anda telan itu suatu saat bisa jadi Anda muntahkan lagi, tentunya disertai rasa pedih di kerongkongan.



-kamar, 10 Maret 2011, 19.12 WIB, dibalut sunyi , hanya bertemankan nyanyian hujan-

No comments:

Post a Comment